Selasa, 6 Desember 2022
@08:59 wib
Tumpukan sampah di TPA Darupono Baru yang berada di Desa Darupono mulai menuai keluhan warga. (BUDI SETIYAWAN/JAWA POS RADAR SEMARANG)
RADARSEMARANG.ID, Kendal – Sejumlah
warga mulai mengeluhkan polusi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono
Baru. TPA berbasis Sanitary Landfill itu dinilai menyebabkan polusi udara dan
limbah air. Ada lima desa yang mulai terdampak. Yakni Desa Kertosari Kecamatan
Singorojo, Desa Darupono, Jerukgiling, Sidomakmur dan Kedungsuren Kecamatan
Kaliwungu Selatan. Rata-rata warga merasakan dampak polusi udara berupa bau
busuk sampah. Limbah sampah berupa lindi atau cairan beracun dari timbunan
sampah. Paling parah terdampak adalah Desa Kertosari. Sebab, lokasinya
berbatasan langsung dengan TPA Darupono Baru. “Banyak warga mengeluhkan bau
busuk setiap saat yang ditimbulkan dari gunungan sampah karena tertiup angin,”
kata Aktivis Lingkungan LSM Biota Foundation, Abdul Aziz Menurutnya
pengelolaan sampah berbasis sanitary Landfill di TPA Darupono Baru belum
sepenuhnya diterapkan. Alhasil tak jauh beda dengan TPA konvensional. Hanya
sebatas menumpuk sampah saja. “Padahal jika sistem sanitary landfill
betul-betul diterapkan sesuai standar operasional prosedur (SOP), bau busuk dan
lindi itu tidak akan berdampak ke warga,” ujarnya.
Surono,
warga Sidomakmur mengatakan jika air di desanya mulai tercemar. Airnya menjadi
bau dan agak keruh. “Airnya menyebabkan kulit-kulit gatal. Jadi warga yang
memanfaatkan air sungai kulitnya pada gatal,” akunya. Ia minta Pemkab segera
memperbaiki sistem Sanitary Landfill di TPA Darupono. Sebab warga sudah banyak
yang mengeluh dan terdampak. “Kalau bau busuk sampah tidak terlalu di desa
kami. Bau busuk lebih di rasakan warga di Desa Kertosari,” akunya.
Kepala DLH
Kendal Aris Irwanto mengaku permasalahan polusi lindi atau limbah cair akibat
talud berupa bronjong kawat batu jebol. Sehingga Lindi yang sedianya masuk ke
bak penampungan mengalami kebocoran. “Sudah kami lakukan upaya perbaikan, tapi
jebol lagi karena tanah Darupono relatif gerak. Terlebih adanya musim penghujan
ini, menyebabkan longsor. Sehingga bronjong yang sudah kami perbaiki akhirnya rusak
kembali,” katanya. (bud/fth)
Artikel ini telah terbit di :
https://radarsemarang.jawapos.com/berita/jateng/kendal/2022/12/06/warga-lima-desa-keluhkan-polusi-tpa-darupono-baru/
0 komentar:
Posting Komentar